PEDOMAN DAN CONTOH
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Oleh: Rocky Zahari
PROGRAM PASCASARJANAbybybb
UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Artikel ilmiah adalah bentuk tulisan yang umum digunakan oleh para
peneliti atau ilmuwan dalam mengkomunikasikan hasil penelitian kepada pihak
lain khususnya kepada pengambil kebijakan. Salah satu bentuk artikel ilmiah
yang dianggap paling tinggi nilainya dan mudah dijangkau adalah artikel yang
dipublikasi dalam jurnal ilmiah atau sering disebut artikel jurnal. Mengapa
paling tinggi nilainya? Oleh karena tulisan yang dipublikasi dalam jurnal pada umumnya
sudah melalui seleksi dan proses peer-review yang dapat dipercaya. Disamping
itu, umumnya artikel yang dipublikasi dalam Jurnal Ilmiah dapat diakses dengan
mudah. Itulah sebabnya aktifitas penulisan artikel jurnal sangat dianjurkan
kepada setiap peneliti. Artikel ilmih yang ditulis dalam suatu Jurnal Ilmiah
sangat berbeda dengan artikel ilmiah yang ditulis pada suatu majalah populer
atau surat kabar. Pada umumnya, yang seperti ini disebut dengan artikel ilmih
populer. Artikel ilmiah yang ditulis untuk suatu Jurnal Ilmiah mempunyai
kaidah-kaidah khusus yang harus diikuti oleh peneliti. Kaidah-kaidah tersebut
sudah terstandarisasi pada setiap kelompok bidang ilmu. Misalnya untuk bidang
kesehatan masuk pada kelompok “biomedical” sehingga hampir semua jurnal dalam
bidang kesehatan mempunyai kaidah yang sama (gaya selingkung). Seorang peneliti
yang ingin mengirim tulisannya, harus mengikuti kaidahkaidah tersebut yang biasanya
terlihat pada Petunjuk Bagi Penulis (Guidance for Authors), yang ada di
setiap jurnal. Pedoman yang dibuat ini disusun mengikuti petunjuk umum yang
telah ada. Di samping itu, jurnal ilmiah bidang ilmu pengetahuan tertentu
seperti ilmu-ilmu kesehatan,ilmu-ilmu sosial dan politik, ekonomi, hukum, dan
pertanian (khususnya aspek-aspek social ekonomi pertanian) biasanya memuat
artikel-artikel penelitian kuantitatif maupun kualitatif (termasuk
artikel-artikel penelitian yang memakai metode campuran atau mixed methods kuantitatif-kualitatif).
Di bidang ilmu-ilmu kesehatan misalnya, meskipun sebagian besar artikel
penelitian yang di banyak jurnal merupakan penelitian-penelitian kuantitatif,
namun semakin banyak pula artikel penelitian kualitatif yang dipublikasikan.
Masalahnya bukanlah pada metode yang dipakai tetapi lebih pada kualitas,
keruntutan (koherensi) dan sumbangsih artikel itu bagi bidangnya. Sebagaimana
telah dipahami, metode ditentukan oleh tujuan dan pertanyaan penelitian. Setiap
metode ataupun pendekatan memiliki kelebihan-kelebihan dan
keterbatasan-keterbatasannya masing-masing. Bila metode atau pendekatan
kuantitatif berguna untuk melihat besaran (magnitude) sebuah masalah, metode
atau pendekatan kualitatif bermanfaat untuk menelisik sebab-sebab mendasar
permasalahan sosial-ekonomi, budaya dan politik.
1.2. Struktur Jurnal Ilmiah
Artikel jurnal ilmiah adalah salah satu bahan bacaan yang banyak
dicari mahasiswa saat ini. Hanya saja, kadang bentuk fisik Jurnal yang memuat
artikel jarang diperoleh karena umumnya artikel langsung diperoleh dari dunia
maya. Berlangganan jurnal yang dicetak tentu sangat mahal untuk sebagian besar
perguruan tinggi di Indonesia. Itulah sebabnya, kadang mahasiswa tidak pernah
melihat secara fisik atau memegang Jurnal tapi hanya melihat gambar kulit
mukanya lewat alamat website yang memuatnya. Secara ringkas, sebuah Jurnal
Ilmiah memiliki beberapa bagian yang penting diketahui. Umumnya sebuah Jurnal
memiliki nama jurnal, nama organisasi penerbit, nama penanggung jawab, nama Dewan
Editor, nama Redaksi Pelaksana, dan nama Mitra Bestari atau sering disebut reviewer.
Tentu setiap orang yang terlibat dalam pengelolaan jurnal mempunyai tugasnya
masing-masing. Nama organisasi yang mengeluarkan jurnal tersebut bisa berasal
dari suatu institusi pendidikan, institusi penelitian, dan bisa juga organisasi
profesi. Yang terakhir ini banyak bermunculan saat ini seiring dengan kebutuhan
akan peningkatan kualitas anggota dari setiap organisasi profesi. Umumnya
setiap jurnal mempunyai visi dan misi serta sasaran pembacanya. Jenis artikel yang
dimuat dalam Jurnal biasanya ditentukan sesuai dengan target pembacanya. Tugas
para Dewan Editor ini menyeleksi artikel yang masuk dan disesuaikan dengan visi
misi jurnal. Frekuensi penerbitan jurnal dalam setiap tahun juga berbeda-beda
dari setiap jurnal. Ada yang terbit setiap bulan, ada yang setiap 2 bulan, 3
bulan, dan 4 bulan, dan 6 bulan. Kadang ada juga yang terbit di luar frekuensi
yang telah ditetapkan yang sering disebut dengan edisi Suplemen. Yang paling
penting dalam setiap jurnal adalah “Petunjuk Bagi Penulis” yang biasanya diletakkan
dalam kulit halaman bagian dalam atau di bagian terakhir suatu jurnal. Umumnya bagian
ini ada pada setiap terbitan namuan kadang hanya pada awal tahun terbitan. Bagian
ini menjadi sangat penting karena nantinya akan digunakan oleh penulis untuk
menjadi format yang harus diikuti. Walaupun setiap Jurnal mempunyai “Petunjuk
Bagi Penulis” yang berbeda-beda, namun pada dasarnya memiliki format umum sama.
1.3. Persiapan Penulisan Artikel Jurnal
Menulis artikel jurnal agak berbeda dengan menulis laporan
penelitian, tesis, atau disertasi. Artikel jurnal umumnya mempunyai format yang
konvensional yang dikenal dengan AIMRaD (Abstract, Introduction, Material and
Methods, Results, and Discussion) yang dapat diindonesiakan menjadi Abstrak,
Pendahuluan, Bahan dan Metode, Hasil, dan Pembahasan. Format penulisan artikel
ini juga sedikit bervariasi berdasarkan rumpun ilmu namun secara umum tetap
mengacu kepada lima hal ini. Masing-masing bagian ini mempunyai karakteristik
yang berbeda yang akan dijelaskan secara rinci pada Bab berikutnya. Untuk
menyiapkan penulisan artikel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Gunakan waktu yang cukup untuk melihat-lihat artikel jurnal
yang ada dalam rumpun ilmu Anda. Semakin dekat Anda dengan tulisan artikel
jurnal dalam rumpun ilmu Anda, semakin mudah bagi Anda untuk menulis artikel
dari hasil penelitian Anda.
2. Pelajari format artikel jurnal yang diberikan dalam pedoman
ini. Bagi mereka yang baru pertama kali menulis artikel jurnal, dapat berlatih
dengan menggunakan format yang ada dalam pedoman ini sambil melihat contoh
artikel jurnal yang sudah pernah diterbitkan. Akan lebih baik lagi kalau Anda
mengambil contoh artikel yang mirip dengan penelitian Anda.
3. Pada tahap awal, sebaiknya Anda sudah mengetahui apa pertanyaan
utama yang dipilih untuk ditampilkan dalam artikel yang akan ditulis. Bisa
saja, tesis atau disertasi Anda mempunyai beberapa pertanyaan utama dan Anda
hanya ingin mengangkat salah satu dari itu. Artikel jurnal yang baik hanya
membahas satu pertanyaan utama. Jadi, tesis atau disertasi Anda bisa ditulis ke
dalam beberapa artikel Jurnal.
4. Untuk memudahkan, pada tahap ini sebaiknya Anda fokus untuk
membuat arrtikel yang akan dikirim ke Pascasarjana. Artikel yang dikirim ke
Pascasarjana akan diterbitkan oleh Pasacasarjana dalam betuk E-journal dan
beberapa yang terpilih akan diterbitkan dalam Jurnal Pascasarjana yang terdiri
dari beberapa Seri. Apabila Anda berniat mengirim artikel ke Jurnal tertentu,
Anda dapat menyerahkan ke Pascasarjana Unhas artikel yang telah dipublikasi
oleh jurnal tersebut sebagai persyaratan kelulusan Anda.
5. Menghasilkan karya artikel yang baik memerlukan usaha yang
sungguh-sungguh dan waktu yang tidak sedikit. Di samping itu, bantuan dari
pembimbing dan bisa juga teman Anda sangat diperlukan agar kualitas tulisan
Anda menjadi lebih baik saat diserahkan ke Pascasarjana.
6. Gunakan checklist yang diberikan dalam buku Pedoman ini
untuk mengevaluasi apakah artikel yang telah dibuat sudah memenuhi kriteria
yang diharapkan. Dapat juga meminta teman Anda untuk membantu Anda menilai
apakah artikel Anda sudah sesuai dengan yang diharapkan.
1.4. Bagaimana Menggunakan Pedoman ini
Pedoman ini berlaku umum walaupun tetap ada perbedaan pada setiap
rumpun ilmu. Untuk memudahkan penggunaan Pedoman ini maka beberapa hal
dikemukakan sebagai berikut:
1. Pedoman ini didasarkan atas 2 metode penelitian yaitu
kuantitatif dan kualitatif. Dua kategori ini dianggap mewakili semua bidang
keilmuan yang ada walaupun variasi antar rumpun ilmu tetap ada. Untuk itu setiap
rumpun ilmu dapat menyesuaikan dengan apa yang umum digunakan di bidang ilmunya.
2. Apabila ada yang spesifik dari masing-masing metode penelitian
di atas, misalnya untuk penelitian kualitatif, diberikan keterangan pada bagian
akhir dari sub-bab.
3. Sistematika penulisan artikel yang disampaikan dalam Pedoman
ini adalah apa yang harus ditulis oleh seorang peneliti untuk dikirim ke
Pengelola Jurnal atau apa yang disebut dengan Manuskrip. Dari manuskrip yang
dikirim ke Pengelola suatu jurnal seterusnya akan diubah oleh Tim Redaksi ke
dalam bentuk artikel Jurnal yang sesungguhnya. Untuk itu, harus dibedakan
penulisan Manuskrip dengan bentuk tulisan yang biasa dilihat dalam publikasi jurnal
ilmiah.
4. Dalam Pedoman ini dilampirkan format penulisan Manuskrip yang
bisa digunakan sebagai contoh dan sekaligus latihan. Bentuk format ini mengacu
pada bentuk format yang umum dan mengambil contoh penelitian kuantitatif bidang
ilmu Biomedik sehingga bisa saja ada perbedaan dengan rumpun ilmu yang lain.
Untuk itu, Anda dapat menyesuaikan dengan yang ada pada rumpun ilmunya.
5. Rencanakan penulisan artikel jurnal ini sejak awal menganalisis
data, bahkan sejak awal menyusun proposal. Sebaiknya, setelah ujian proposal,
Anda sudah mengetahui berapa banyak artikel yang nantinya bisa dihasilkan dari
penelitian untuk tesis atau disertasi Anda.
6. Gunakan Pedoman ini secara kritis, karena bisa saja ada hal
yang harus Anda sesuaikan dengan rumpun ilmu Anda. Sangat dianjurkan Anda telah
terbiasa melihat beberapa nama Jurnal dalam rumpun ilmu Anda sebelum memulai
penulisan artikel ilmiah ini.
BAB II
SISTEMATIKA TULISAN ARTIKEL
Seperti yang telah dikemukakan di atas, menulis artikel jurnal berbeda
dengan menulis artikel ilmiah lainnya. Pada umumnya, artikel jurnal mengikuti
standar yang internasional yang dikenal dengan AIMRaD atau dalam bahasa
Indonesia terdiri dari Abstrak, Pendahuluan, Bahan dan Metode, Hasil, dan
Pembahasan. Namun demikian, dalam pedoman ini, kami akan menyusunnya
berdasarkan manuskrip yang disampaikan ke pengelola jurnal.
Berdasarkan manuskrip yang masuk, pihak pengelola jurnal akan menyusunnya
sesuai dengan format standar di atas. Manuskrip terdiri dari 4 bagian yang terdiri
atas: 1) Halaman Judul, 2) Abstrak, 3)
Teks, dan 4) Daftar Pustaka. Ke empat bagian ini ditulis secara berurutan
dan setiap bagian dimulai dengan halaman baru. Selain empat bagian ini ada
halaman lampiran yang berisi tabel dan grafik pada artikel yang mempunyai tabel
dan grafik seperti umumnya pada penelitian kuantitatif. Secara rinci ke empat
bagian ini dijelaskan di bawah ini.
2.1. Halaman Judul
Lembaran pertama dari manuskrip adalah halaman judul. Pada bagian
ini ditulis judul artikel, nama para penulis, asal instansi atau tempat kerja
penulis (saat karya tulis ini dilakukan), dan alamat korespondensi. Alamat
korespondensi ini dibutuhkan oleh Dewan Redaksi untuk menghubungi penulis
terkait dengan penerbitan artikel tersebut. Alamat penulis yang menjadi korespondensi
ini biasanya dimuat lengkap termasuk nomor telepon rumah, kantor dan alamat email.
Apabila penulis lebih dari satu orang maka alamat korespondensi ini hanya
diwakili oleh satu orang saja, bisa penulis utama atau yang lainnya.
Judul artikel dibuat singkat dan jelas. Umumnya diberi batasan
sampai 15 kata. Judul seharusnya tidak lagi menggunakan kata seperti analisis,
studi, atau tinjauan. Sebaiknya sudah merupakan suatu pernyataan dari
peneliti tentang apa yang telah diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Dari
judul yang diberikan sudah dapat ditangkap apa yang dilakukan dalam penelitian itu
atau informasi yang akan diperoleh dari artikel tersebut. Hindari penggunaan
tahun dan lokasi yang terlalu panjang pada judul. Beberapa contoh judul artikel
dalam jurnal ilmiah seperti:
Dampak
liberalisasi perdagangan terhadap penerimaan pajak dan tingkat kesejahteraan di
Indonesia.
Perbandingan
efektifitas Adapalene 0,1% Gel dan Isotretinoin 0,05% Gel yang dinilai dengan
gambaran klinis serta profil interleukin-1 pada Acne Vulgaris.
Beberapa
tingkah laku induk betina lobster mutiara (Panulirus ornatus) pada
periode perkembangan embrio.
Semua nama peneliti yang memberi kontribusi yang signifikan dalam
penelitian harus dicantumkan. Untuk artikel jurnal yang berasal dari skripsi,
tesis, atau disertasi, umumnya terdiri dari mahasiswa sebagai penulis pertama,
diikuti dengan Pembimbing pertama dan Pembimbing kedua. Anggota lainnya yang
turut berkontribusi secara signifikan dapat dimasukkan sebagai penulis ke
empat, dan seterusnya. Secara umum, sebagai aturan yang disepakati oleh para
peneliti, penulis pertama adalah orang yang berkontribusi minimal 60% dari
seluruh total kegiatan dari lahirnya tulisan artikel jurnal tersebut.
Di bawah susunan tim peneliti dicantumkan instansi/tempat kerja dari
setiap penulis. Tempat kerja ini bisa lebih dari satu, sepanjang peneliti
tersebut memang melahirkan hasil karya tersebut dari lebih dari satu tempat
yang berbeda. Misalnya pada saat pengambilan data dia bertugas di instansi
pemerintah misalnya Dinas Pertanian, sedangkan saat menyusun artikel tersebut dia
sudah bertugas di institusi pendidikan misalnya Sekolah Tinggi Ilmu Managemen. Untuk
penulisan alamat korespondensi, cantumkan alamat yang jelas termasuk no telepon
atau HP dari mahasiswa. Alamat ini sangat diperlukan agar penulis pertama bisa
dikontak bila ada sesuatu yang perlu diklarifikasi dari artikel yang telah
dibuatnya. Dapat juga memilih penulis lainnya yang nantinya bisa menjawab bila
ada pertanyaan atau ada permintaan yang harus dirubah dari artikel tersebut
bila akan diterbitkan. Sebaiknya, dipilih mereka yang memang menyiapkan waktu
untuk itu, oleh karena biasanya permintaan dari Dewan Redaksi harus dijawab
dalam waktu yang singkat. Untuk keseluruhan contoh dari Halaman Judul ini,
dapat dilihat pada contoh yang dilampirkan.
http://sekujangamisticalculture.blogspot.com/2012/10/800x600-normal-0-false-false-false-en.html
http://sekujangamisticalculture.blogspot.com/2012/10/800x600-normal-0-false-false-false-en_18.html
http://sekujangamisticalculture.blogspot.com/2012/10/800x600-normal-0-false-false-false-en.html
http://sekujangamisticalculture.blogspot.com/2012/10/800x600-normal-0-false-false-false-en_18.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar