Kamis, 18 Oktober 2012

PEDOMAN DAN CONTOH PENULISAN ARTIKEL ILMIAH


PEDOMAN DAN CONTOH PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Oleh: Rocky Zahari
PROGRAM PASCASARJANAbybybb
UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Artikel ilmiah adalah bentuk tulisan yang umum digunakan oleh para peneliti atau ilmuwan dalam mengkomunikasikan hasil penelitian kepada pihak lain khususnya kepada pengambil kebijakan. Salah satu bentuk artikel ilmiah yang dianggap paling tinggi nilainya dan mudah dijangkau adalah artikel yang dipublikasi dalam jurnal ilmiah atau sering disebut artikel jurnal. Mengapa paling tinggi nilainya? Oleh karena tulisan yang dipublikasi dalam jurnal pada umumnya sudah melalui seleksi dan proses peer-review yang dapat dipercaya. Disamping itu, umumnya artikel yang dipublikasi dalam Jurnal Ilmiah dapat diakses dengan mudah. Itulah sebabnya aktifitas penulisan artikel jurnal sangat dianjurkan kepada setiap peneliti. Artikel ilmih yang ditulis dalam suatu Jurnal Ilmiah sangat berbeda dengan artikel ilmiah yang ditulis pada suatu majalah populer atau surat kabar. Pada umumnya, yang seperti ini disebut dengan artikel ilmih populer. Artikel ilmiah yang ditulis untuk suatu Jurnal Ilmiah mempunyai kaidah-kaidah khusus yang harus diikuti oleh peneliti. Kaidah-kaidah tersebut sudah terstandarisasi pada setiap kelompok bidang ilmu. Misalnya untuk bidang kesehatan masuk pada kelompok “biomedical” sehingga hampir semua jurnal dalam bidang kesehatan mempunyai kaidah yang sama (gaya selingkung). Seorang peneliti yang ingin mengirim tulisannya, harus mengikuti kaidahkaidah tersebut yang biasanya terlihat pada Petunjuk Bagi Penulis (Guidance for Authors), yang ada di setiap jurnal. Pedoman yang dibuat ini disusun mengikuti petunjuk umum yang telah ada. Di samping itu, jurnal ilmiah bidang ilmu pengetahuan tertentu seperti ilmu-ilmu kesehatan,ilmu-ilmu sosial dan politik, ekonomi, hukum, dan pertanian (khususnya aspek-aspek social ekonomi pertanian) biasanya memuat artikel-artikel penelitian kuantitatif maupun kualitatif (termasuk artikel-artikel penelitian yang memakai metode campuran atau mixed methods kuantitatif-kualitatif). Di bidang ilmu-ilmu kesehatan misalnya, meskipun sebagian besar artikel penelitian yang di banyak jurnal merupakan penelitian-penelitian kuantitatif, namun semakin banyak pula artikel penelitian kualitatif yang dipublikasikan. Masalahnya bukanlah pada metode yang dipakai tetapi lebih pada kualitas, keruntutan (koherensi) dan sumbangsih artikel itu bagi bidangnya. Sebagaimana telah dipahami, metode ditentukan oleh tujuan dan pertanyaan penelitian. Setiap metode ataupun pendekatan memiliki kelebihan-kelebihan dan keterbatasan-keterbatasannya masing-masing. Bila metode atau pendekatan kuantitatif berguna untuk melihat besaran (magnitude) sebuah masalah, metode atau pendekatan kualitatif bermanfaat untuk menelisik sebab-sebab mendasar permasalahan sosial-ekonomi, budaya dan politik.

1.2. Struktur Jurnal Ilmiah
Artikel jurnal ilmiah adalah salah satu bahan bacaan yang banyak dicari mahasiswa saat ini. Hanya saja, kadang bentuk fisik Jurnal yang memuat artikel jarang diperoleh karena umumnya artikel langsung diperoleh dari dunia maya. Berlangganan jurnal yang dicetak tentu sangat mahal untuk sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia. Itulah sebabnya, kadang mahasiswa tidak pernah melihat secara fisik atau memegang Jurnal tapi hanya melihat gambar kulit mukanya lewat alamat website yang memuatnya. Secara ringkas, sebuah Jurnal Ilmiah memiliki beberapa bagian yang penting diketahui. Umumnya sebuah Jurnal memiliki nama jurnal, nama organisasi penerbit, nama penanggung jawab, nama Dewan Editor, nama Redaksi Pelaksana, dan nama Mitra Bestari atau sering disebut reviewer. Tentu setiap orang yang terlibat dalam pengelolaan jurnal mempunyai tugasnya masing-masing. Nama organisasi yang mengeluarkan jurnal tersebut bisa berasal dari suatu institusi pendidikan, institusi penelitian, dan bisa juga organisasi profesi. Yang terakhir ini banyak bermunculan saat ini seiring dengan kebutuhan akan peningkatan kualitas anggota dari setiap organisasi profesi. Umumnya setiap jurnal mempunyai visi dan misi serta sasaran pembacanya. Jenis artikel yang dimuat dalam Jurnal biasanya ditentukan sesuai dengan target pembacanya. Tugas para Dewan Editor ini menyeleksi artikel yang masuk dan disesuaikan dengan visi misi jurnal. Frekuensi penerbitan jurnal dalam setiap tahun juga berbeda-beda dari setiap jurnal. Ada yang terbit setiap bulan, ada yang setiap 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan, dan 6 bulan. Kadang ada juga yang terbit di luar frekuensi yang telah ditetapkan yang sering disebut dengan edisi Suplemen. Yang paling penting dalam setiap jurnal adalah “Petunjuk Bagi Penulis” yang biasanya diletakkan dalam kulit halaman bagian dalam atau di bagian terakhir suatu jurnal. Umumnya bagian ini ada pada setiap terbitan namuan kadang hanya pada awal tahun terbitan. Bagian ini menjadi sangat penting karena nantinya akan digunakan oleh penulis untuk menjadi format yang harus diikuti. Walaupun setiap Jurnal mempunyai “Petunjuk Bagi Penulis” yang berbeda-beda, namun pada dasarnya memiliki format umum sama.

1.3. Persiapan Penulisan Artikel Jurnal
Menulis artikel jurnal agak berbeda dengan menulis laporan penelitian, tesis, atau disertasi. Artikel jurnal umumnya mempunyai format yang konvensional yang dikenal dengan AIMRaD (Abstract, Introduction, Material and Methods, Results, and Discussion) yang dapat diindonesiakan menjadi Abstrak, Pendahuluan, Bahan dan Metode, Hasil, dan Pembahasan. Format penulisan artikel ini juga sedikit bervariasi berdasarkan rumpun ilmu namun secara umum tetap mengacu kepada lima hal ini. Masing-masing bagian ini mempunyai karakteristik yang berbeda yang akan dijelaskan secara rinci pada Bab berikutnya. Untuk menyiapkan penulisan artikel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Gunakan waktu yang cukup untuk melihat-lihat artikel jurnal yang ada dalam rumpun ilmu Anda. Semakin dekat Anda dengan tulisan artikel jurnal dalam rumpun ilmu Anda, semakin mudah bagi Anda untuk menulis artikel dari hasil penelitian Anda.
2. Pelajari format artikel jurnal yang diberikan dalam pedoman ini. Bagi mereka yang baru pertama kali menulis artikel jurnal, dapat berlatih dengan menggunakan format yang ada dalam pedoman ini sambil melihat contoh artikel jurnal yang sudah pernah diterbitkan. Akan lebih baik lagi kalau Anda mengambil contoh artikel yang mirip dengan penelitian Anda.
3. Pada tahap awal, sebaiknya Anda sudah mengetahui apa pertanyaan utama yang dipilih untuk ditampilkan dalam artikel yang akan ditulis. Bisa saja, tesis atau disertasi Anda mempunyai beberapa pertanyaan utama dan Anda hanya ingin mengangkat salah satu dari itu. Artikel jurnal yang baik hanya membahas satu pertanyaan utama. Jadi, tesis atau disertasi Anda bisa ditulis ke dalam beberapa artikel Jurnal.
4. Untuk memudahkan, pada tahap ini sebaiknya Anda fokus untuk membuat arrtikel yang akan dikirim ke Pascasarjana. Artikel yang dikirim ke Pascasarjana akan diterbitkan oleh Pasacasarjana dalam betuk E-journal dan beberapa yang terpilih akan diterbitkan dalam Jurnal Pascasarjana yang terdiri dari beberapa Seri. Apabila Anda berniat mengirim artikel ke Jurnal tertentu, Anda dapat menyerahkan ke Pascasarjana Unhas artikel yang telah dipublikasi oleh jurnal tersebut sebagai persyaratan kelulusan Anda.
5. Menghasilkan karya artikel yang baik memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dan waktu yang tidak sedikit. Di samping itu, bantuan dari pembimbing dan bisa juga teman Anda sangat diperlukan agar kualitas tulisan Anda menjadi lebih baik saat diserahkan ke Pascasarjana.
6. Gunakan checklist yang diberikan dalam buku Pedoman ini untuk mengevaluasi apakah artikel yang telah dibuat sudah memenuhi kriteria yang diharapkan. Dapat juga meminta teman Anda untuk membantu Anda menilai apakah artikel Anda sudah sesuai dengan yang diharapkan.


1.4. Bagaimana Menggunakan Pedoman ini
Pedoman ini berlaku umum walaupun tetap ada perbedaan pada setiap rumpun ilmu. Untuk memudahkan penggunaan Pedoman ini maka beberapa hal dikemukakan sebagai berikut:
1. Pedoman ini didasarkan atas 2 metode penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif. Dua kategori ini dianggap mewakili semua bidang keilmuan yang ada walaupun variasi antar rumpun ilmu tetap ada. Untuk itu setiap rumpun ilmu dapat menyesuaikan dengan apa yang umum digunakan di bidang ilmunya.
2. Apabila ada yang spesifik dari masing-masing metode penelitian di atas, misalnya untuk penelitian kualitatif, diberikan keterangan pada bagian akhir dari sub-bab.
3. Sistematika penulisan artikel yang disampaikan dalam Pedoman ini adalah apa yang harus ditulis oleh seorang peneliti untuk dikirim ke Pengelola Jurnal atau apa yang disebut dengan Manuskrip. Dari manuskrip yang dikirim ke Pengelola suatu jurnal seterusnya akan diubah oleh Tim Redaksi ke dalam bentuk artikel Jurnal yang sesungguhnya. Untuk itu, harus dibedakan penulisan Manuskrip dengan bentuk tulisan yang biasa dilihat dalam publikasi jurnal ilmiah.
4. Dalam Pedoman ini dilampirkan format penulisan Manuskrip yang bisa digunakan sebagai contoh dan sekaligus latihan. Bentuk format ini mengacu pada bentuk format yang umum dan mengambil contoh penelitian kuantitatif bidang ilmu Biomedik sehingga bisa saja ada perbedaan dengan rumpun ilmu yang lain. Untuk itu, Anda dapat menyesuaikan dengan yang ada pada rumpun ilmunya.
5. Rencanakan penulisan artikel jurnal ini sejak awal menganalisis data, bahkan sejak awal menyusun proposal. Sebaiknya, setelah ujian proposal, Anda sudah mengetahui berapa banyak artikel yang nantinya bisa dihasilkan dari penelitian untuk tesis atau disertasi Anda.
6. Gunakan Pedoman ini secara kritis, karena bisa saja ada hal yang harus Anda sesuaikan dengan rumpun ilmu Anda. Sangat dianjurkan Anda telah terbiasa melihat beberapa nama Jurnal dalam rumpun ilmu Anda sebelum memulai penulisan artikel ilmiah ini.

BAB II
SISTEMATIKA TULISAN ARTIKEL
Seperti yang telah dikemukakan di atas, menulis artikel jurnal berbeda dengan menulis artikel ilmiah lainnya. Pada umumnya, artikel jurnal mengikuti standar yang internasional yang dikenal dengan AIMRaD atau dalam bahasa Indonesia terdiri dari Abstrak, Pendahuluan, Bahan dan Metode, Hasil, dan Pembahasan. Namun demikian, dalam pedoman ini, kami akan menyusunnya
berdasarkan manuskrip yang disampaikan ke pengelola jurnal. Berdasarkan manuskrip yang masuk, pihak pengelola jurnal akan menyusunnya sesuai dengan format standar di atas. Manuskrip terdiri dari 4 bagian yang terdiri atas: 1) Halaman Judul, 2) Abstrak, 3) Teks, dan 4) Daftar Pustaka. Ke empat bagian ini ditulis secara berurutan dan setiap bagian dimulai dengan halaman baru. Selain empat bagian ini ada halaman lampiran yang berisi tabel dan grafik pada artikel yang mempunyai tabel dan grafik seperti umumnya pada penelitian kuantitatif. Secara rinci ke empat bagian ini dijelaskan di bawah ini.

2.1. Halaman Judul
Lembaran pertama dari manuskrip adalah halaman judul. Pada bagian ini ditulis judul artikel, nama para penulis, asal instansi atau tempat kerja penulis (saat karya tulis ini dilakukan), dan alamat korespondensi. Alamat korespondensi ini dibutuhkan oleh Dewan Redaksi untuk menghubungi penulis terkait dengan penerbitan artikel tersebut. Alamat penulis yang menjadi korespondensi ini biasanya dimuat lengkap termasuk nomor telepon rumah, kantor dan alamat email. Apabila penulis lebih dari satu orang maka alamat korespondensi ini hanya diwakili oleh satu orang saja, bisa penulis utama atau yang lainnya.
Judul artikel dibuat singkat dan jelas. Umumnya diberi batasan sampai 15 kata. Judul seharusnya tidak lagi menggunakan kata seperti analisis, studi, atau tinjauan. Sebaiknya sudah merupakan suatu pernyataan dari peneliti tentang apa yang telah diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Dari judul yang diberikan sudah dapat ditangkap apa yang dilakukan dalam penelitian itu atau informasi yang akan diperoleh dari artikel tersebut. Hindari penggunaan tahun dan lokasi yang terlalu panjang pada judul. Beberapa contoh judul artikel dalam jurnal ilmiah seperti:
Dampak liberalisasi perdagangan terhadap penerimaan pajak dan tingkat kesejahteraan di Indonesia.
Perbandingan efektifitas Adapalene 0,1% Gel dan Isotretinoin 0,05% Gel yang dinilai dengan gambaran klinis serta profil interleukin-1 pada Acne Vulgaris.
Beberapa tingkah laku induk betina lobster mutiara (Panulirus ornatus) pada periode perkembangan embrio.
Semua nama peneliti yang memberi kontribusi yang signifikan dalam penelitian harus dicantumkan. Untuk artikel jurnal yang berasal dari skripsi, tesis, atau disertasi, umumnya terdiri dari mahasiswa sebagai penulis pertama, diikuti dengan Pembimbing pertama dan Pembimbing kedua. Anggota lainnya yang turut berkontribusi secara signifikan dapat dimasukkan sebagai penulis ke empat, dan seterusnya. Secara umum, sebagai aturan yang disepakati oleh para peneliti, penulis pertama adalah orang yang berkontribusi minimal 60% dari seluruh total kegiatan dari lahirnya tulisan artikel jurnal tersebut.
Di bawah susunan tim peneliti dicantumkan instansi/tempat kerja dari setiap penulis. Tempat kerja ini bisa lebih dari satu, sepanjang peneliti tersebut memang melahirkan hasil karya tersebut dari lebih dari satu tempat yang berbeda. Misalnya pada saat pengambilan data dia bertugas di instansi pemerintah misalnya Dinas Pertanian, sedangkan saat menyusun artikel tersebut dia sudah bertugas di institusi pendidikan misalnya Sekolah Tinggi Ilmu Managemen. Untuk penulisan alamat korespondensi, cantumkan alamat yang jelas termasuk no telepon atau HP dari mahasiswa. Alamat ini sangat diperlukan agar penulis pertama bisa dikontak bila ada sesuatu yang perlu diklarifikasi dari artikel yang telah dibuatnya. Dapat juga memilih penulis lainnya yang nantinya bisa menjawab bila ada pertanyaan atau ada permintaan yang harus dirubah dari artikel tersebut bila akan diterbitkan. Sebaiknya, dipilih mereka yang memang menyiapkan waktu untuk itu, oleh karena biasanya permintaan dari Dewan Redaksi harus dijawab dalam waktu yang singkat. Untuk keseluruhan contoh dari Halaman Judul ini, dapat dilihat pada contoh yang dilampirkan.
http://sekujangamisticalculture.blogspot.com/2012/10/800x600-normal-0-false-false-false-en.html
http://sekujangamisticalculture.blogspot.com/2012/10/800x600-normal-0-false-false-false-en_18.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar